Kamis, 08 November 2012

Surat Kabar Daring: Menuju Era Baru Surat Kabar

Oleh Hatta Harris Rahman (@hattahr)

Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering bersinggungan dengan teknologi, mulai dari teknologi yang sangat sederhana hingga teknologi yang memiliki kompleksitas yang tinggi.Teknologi digunakan untuk menunjang aktifitas yang dilakukan oleh mereka yang ingin memaksimalkan kinerja perusahaan dan meringankan beban kerja yang ada di tengah sempitnya waktu yang tersedia.


Teknologi sering dipandang oleh banyak orang sebagai hasil semata. Padahal dalam realitanya teknologi melibatkan serangkaian proses yang kompleks dari mulai tahap ide sebagai input sampai menjadi sebuah produk sebagai output. Dari cara pandang yang salah kaprah inilah maka biasanya seseorang mengidentikkan produk yang berteknologi haruslah memiliki serangkaian fitur yang “mewah” dan terlihat rumit.

Dalam dunia bisnis teknologi memainkan peran yang sangat vital dalam perusahaan untuk bersaing dalam industrinya.Teknologi ini harus ditetapkan dalam operasional perusahaan walaupun bisnis mereka tidak dalam ranah teknlologi.Terlebih dalam era persaingan yang penuh tantangan dengan perubahan yang kompleks, cepat dan berorientasi kepada pelanggan.

Bisnis dalam era informasi harus siap menghadapi lingkungan yang berubah secara cepat dan penuh ketidakpastian.Oleh karena itu dalam menghadapi situasi yang tidak terduga perlu diciptakan strategi diferensiasi dalam strategi bisnis merujuk kepada kombinasi faktor-faktor sosial-budaya, politik-hukum, ekonomi, ekologi, demografi dan teknologi yang melekat pada aktifitas bisnis.

Dalam industri surat kabar terjadi perubahan yang radikal seiring hadirnya internet di tengah kehidupan masyarakat. Beberapa perusahaan yang dapat membaca masa depan berusaha untuk mengikuti perkembangan dengan menghadirkan situs portal berita dan melahirkan produk baru yang sering disebut sebagai electronic paper (e-paper, e-magazine, e-book). Dari sinilah babak baru dimulai bagi industry media untuk tidak hanya dapat bersaing dengan perusahaan lain tetapi juga bersaing dalam menawarkan nilai tambah kepada pelanggan sesuai dengan karakteristik dan tren pada masa itu.

Teknologi informasi (TI) merupakan sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan dan atau menyampaikan informasi (Williams, Sawyer).TI merupakan kombinasi teknologi computer (perangkat keras dan perangkat lunak) untuk mengolah dan menyimpan informasi dengan teknologi komunikasi untuk melakukan transmisi informasi (Martin, Brown, DeHayes, Hoffer, Perkins, 2005).

Dari pengertian TI terdapat  dua teknologi lain yang terkait yaitu teknologi komputer dan teknologi komunikasi (telekomunikasi).Teknologi memiliki kaitan yang sangat erat dengan inovasi.Demikian pula dengan TI yang dianggap sebagai teknologi yang saat ini sangat berkembang baik dalam perangkat dan aksesoris maupun penggunaannya dalam aktifitas kehidupan masyarakat.Melirik kepada perkembangan komputer dan gadget yang kehadirannya sangat ditunggu antusias oleh seluruh elemen masyarakat dihampir tiap Negara.Maka tidak heran TI hampir selalu bersinggungan dengan aktifitas bisnis di industry manapun.

Dewasa ini, penggunaan TI dalam aktifitas bisnis merupakan hal yang lumrah. Adanya koneksi internet juga memaksa surat kabar untuk terus berbenah diri. Sejatinya, penggunaan TI dalam aktifitas bisnis surat kabar sudah dilakukan mulai dari tahap produksi dimana dari tahap desain dan proses hingga percetakan menggunakan komputer dalam pelaksanaannya. Namun, perubahan sosial dalam gaya hidup masyarakat yang notabenenya tidak pernah puas menghasilkan tuntutan untuk bisa mendapatkan sesuatu secara instan membuat peta perjalanan dalam bisnis ini berubah.

Tidak ada yang menyangka bahwa saat ini masyarakat dapat membaca Koran atau majalah kesayangannya dengan perangkat computer pada masa dimana teknologi Internet masih belum familiar. Tetapi tengoklah kondisi saat ini, perkembangan perangkat komputer dan kemudahan dalam mengakses internet telah mengubah gaya hidup banyak orang.Koran konvensional yang dicetak di atas kertas secara perlahan mulai ditinggalkan oleh kalangan pembaca dikarenakan kemudahan dalam mengakses informasi di situs portal berita online dan tersedianya versi digital dari Koran yang interaktif.

Newsweek, salah satu media bergengsi menyatakan tidak akan menerbitkan edisi cetak mulai tahun depan setelah melayani selama hampir delapan decade. Pengumuman ini juga sekaligus menginformasikan kepada pelanggannya bahwa mereka akan “ganti baju” ke surat kabar daring untuk terus berkiprah di industri media. Di masa depan media ini akan mengganti namanya menjadi Newsweek Global.

Beberapa media di Indonesia terutama media raksasa sudah mulai mengantisipasi fenomena ini dengan mendifersifikasikan produk mereka ke dalam surat kabar daring. Mulai dari Kompas, Tempo, Jawa Pos dan media kenamaan lainnya. Meskipun “badai” di beberapa Negara sudah dirasakan dampaknya tetapi untuk pasar Indonesia diperkirakan masih akan menghadapi beberapa fase dan kendala terutama infrastruktur berkenaan dengan internet yang masih belum merata di pelosok daerah.

Portal berita online merupakan situs yang memuat berita-berita tertentu baik dalam maupun luar negeri tetapi menggunakan teknologi internet sebagai mediumnya untuk menyentuh pelanggan yang biasa menggunakan internet.

Kertas elektronik (bahasa Inggris: electronic paper atau e-paper) adalah sebuah teknologi portabel yang tampilannya hampir sama seperti kertas biasa, namun dapat diakses ribuan kali. Berbeda seperti kertas biasa yang hanya bisa sekali ditulisi, kertas elektronik bisa menerima tulisan dan merefreshnya berkali-kali.Kertas elektronik dianggap lebih nyaman untuk digunakan dibandingkan layar konvensional karena tampilan gambarnya yang lebih stabil, tidak perlu direfresh secara konstan, dan angle yang lebih luas.Teknologi kertas elektronik digunakan untuk menjalankan aplikasi e-book dan electronic newspaper.Saat ini, terjadi persaingan antar pengusaha media untuk menghadirkan fasilitas kertas elektronik untuk medianya.

E-paper sesungguhnya bukanlah merupakan perubahan jika dilihat dari sisi konten tetapi lain jika dilihat dari segi konteks. E-paper menawarkan pengalaman membaca yang baru berupa penggabungan audio dan visual yang sangat kaya (virtual reality).Tambahan fitur ini membuat kita bisa menonton trailer film sambil membaca ulasan bahkan mendengarkan lagu sekalipun dikarenakan format digital yang disematkan dalam produk ini.

Peralihan surat kabar kesurat kabar daring sebetulnya juga dikarenakan semakin tidak seimbangnya neraca keuangan perusahaan. Penjualan Koran dan majalah yang cenderung menunjukkan tren negatif karena merosotnya permintaan tidak diimbangi oleh biaya-biaya operasional perusahaan.Pemimpin Redaksi Newsweek Tina Brown dalam pengumuman penghentian edisi cetak Newsweek memberitahu alasan kenapa diambil karena pertimbangan tingginya ongkos cetak dan distribusi bukan karena masalah teknis, kualitas dan sisi jurnalisme.

Pada era dimana surat kabar masih Berjaya, pemasukan perusahaan banyak berasal dari penjualan Koran dan tamplan iklan berbeda dengan saat ini dimana surat kabar daring lebih berfokus kepada iklan. Oplah menjadi indikator yang melekat dalam alat pengukuran kesuksesan perusahaan tetapi di era Informasi jumlah kepadatan lalu lintas (traffic) pengakses menjadi tujuan semua portal berita online.

Beberapa kalangan menganggap maraknya situs internet di dunia maya mengkhawatirkan karena tidak jelasnya lalu lintas dalam dunia itu dikarenakan adanya prinsip “freedom of speech” dalam komunikasi di dunia online. Berbeda dari dunia nyata dimana pelakunya akan mendapatkan tindakan yang tegas dari “civil society”, dunia internet akan lebih sulit dilakukan karena adanya pengaburan batas-batas geografi dan etnis.

Budaya membaca dan menulis yang dinilai turun ditandai dengan sibuknya masyarakat terutama generasi muda dalam mengakses media sosial seperti Twitter dan Facebook.Kondisi ini ibarat seperti pisau bermata dua. Di lain pihak aktifis sosial gencar mengkampanyekan gerakan sadar membaca dan menulis mereka tidak sadar bahwa media sosial sebetulnya dapat mencakup kegiatan-kegiatan tersebut.

Menulis status dan mengomentari status orang lain sebetulnya merupakan benih-benih yang dapat dimanfaatkan. Detik.com, situs portal berita Indonesia nomor 1 menyadari hal ini dan langsung mengaktifkan akun mereka dan mengintegrasikan situsnya di media sosial yang dinilai menarik.Situs-situs tersebut digunakan bagi Netizen (istilah pengguna internet) sebagai pengumpan untuk mengunjungi situs mereka sehingga terjadi peningkatan traffic.

Pada umumnya, situs media sosial memberikan kapasitas dalam mentautkan link dan menuliskan sebuah ide yang membuat biasanya hanya judul saja yang dapat dimuat sedangkan apabila tertarik para pembaca harus langsung membuka alamat linknya.Twitter misalnya hanya memberikan batas maksimal 140 karakter untuk tiap tweet baru.

Teknologi didasari oleh keinginan manusia untuk terus berkembang. Kemajuan TI yang dilandasi oleh internet membuat cara hidup dan berkomunikasi banyak orang berubah. Surat kabar yang tadinya dianggap sebagai sumber informasi menjadi tidak relevan di zaman sekarang karena informasi berlimpahan di dunia internet.Belum lagi adanya perkembangan teknologi computer dan gadget yang dalam perkembangannya sangat berkait dengan internet.

Perusahaan yang tadinya menerbitkan surat kabar dituntut untuk berubah seiring perkembangan zaman di dunia digital. Tanda-tanda akhir sebuah surat kabar sudah terlihat di beberapa Negara dan dialami oleh media yang dianggap pamornya sangat bergengsi. Selain Newsweek terdapat beberapa surat kabar  yang “mati” di antara lain Seattle Post-Intelligencer, Christian Science Monitor, Times Picayune, Rocky Mountain News dan Cincinnati Post. Media tersebut mati bukan karena sudah tidak diminati tetapi karena tidak ada diferensiasi dalam produknya.Hal-hal yang ditawarkan seperti berita maupun analisis sangat mudah ditemukan dalam internet.

Kelebihan surat kabar daring (portal berita dan e-paper )yang lain adalah semakin murahnya biaya produksi dan distribusi karena ada keterlibatan langsung dari para pelanggan yang tidak terbatas (jangkauan yang luas di seluruh dunia). Pelanggan hanya membutuhkan koneksi internet untuk mengakses atau mendownload file terkait. Di dalam file atau e-paper sudah disematkan fitur-fitur yang sarat dengan animasi dan audio untuk memanjakan pembaca.

Untuk saat ini pendifersifikasian ke surat kabar daring ditambah penerapan virtual reality dirasakan sudah cukup tetapi pada jangka panjang perusahaan harus peka terhadap isu teknologi realitas tertambah (augmented reality) yang masih asing didengar. Augmented reality merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.Tidak seperti realitas maya (virtual reality) yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, augmented reality sekedar menambahkan atau melengkapi kenyataan.Melalui teknologi augmented reality, pembaca surat kabar akan mendapatkan pengalaman baru yang lebih interaktif karena dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran, sentuhan, dan penciuman.

Referensi

http://tekno.kompas.com/read/2012/05/29/14583223/Augmented.Reality.Warnai.Media.Cetak.Masa.Depan (2012). Diakses pada tanggal 1 November 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Realitas_tertambah#Virtuality_Continuum. Diakses pada tanggal 1 November 2012
http://internasional.kompas.com/read/2012/10/19/06433024/Newsweek.Hentikan.Penerbitan.Edisi.Cetak (2012). Diakses pada tanggal 1 November 2012
http://inet.detik.com/read/2012/10/19/111706/2066939/398/0/5-media-cetak-yang-runtuh-diterjang-internettopnews (2012). Diakses pada tanggal 1 November 2012.
http://www.internetworldstats.com/stats3.htm. Diakses pada tanggal 1 November 2012
Suyanto, M. (2005). “Pengantar Teknologi Informasi Untuk Bisnis”. Andi Offset. Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar